Pages

Kamis, 01 Agustus 2013

Getir

Ada getir dihati yang tak sempat kukirimkan padamu. Bukan karena semua terasa berbeda seperti pasangan yang sedang memudar warnanya. Namun, aku terlalu tahu, betapa sabar kau menerimaku sebagai diriku yang seutuhnya, bukan karena kekurangan atau kelebihan. Aku tahu, kau sudah banyak menyimpan luka-luka kecil yang sering kusayatkan tanpa sengaja padamu. Mulanya aku yang merasa terluka berat, padahal mungkin saja tidak. Dan tanpa sadar aku mulai menyayat hatimu perlahan, mungkin dihati bagian atas atau bawah kanan.

Maka perasaan getir inipun segera kutelan lagi. Akan kucoba, tersenyum, pun didepanmu. Aku tahan. Rasanya ingin keluar, tapi kurasa tidak. Tak akan kubiarkan getir ini merasuki-ku dan kemudian melukaimu. Lukamu mungkin saja kecil, tetapi banyak. Ketakutanku, kamu tak tahan dengan semua luka itu. Lalu pergi mencari obatnya, sedangkan aku tersayat luka yang sangat besar, dan mati.








Aku tidak takut mati tanpamu. Tetapi aku takut hidup tanpamu. Sulit untuk pergi dari sini. Ini rumahku. 

0 comments:

Posting Komentar