Pages

Sabtu, 16 Februari 2013

Morning-ache

I'm sick of it!
You  asked me doing something, and blamed me in after i did it. If i were wrong, tell me the right one calmly. Don't judge me wrong, slow or others-me-in-your-mind.

You should know that I'll try my best. Even I cannot do it. I'll try. Dont be afraid.

I do need your hugging, your voice in low intonation. I knew that is your character, but would you like to be calm to me. You said that every children has their treatment. You make me understand that the wrong get the punishment, the high voice and your angry. I'll cry then in my bed.
I promise, I won't give my children the same treatment. I'll prove that Angry is not everything. The angry is not the best way in educating children. I'll prove it.

Jumat, 15 Februari 2013

Tak Terlewatkan

Romantis adalah saat ini, saat kita tak berbatas. Begitu dekatnya. Saling menghangatkan. Sembari mendengarkan detak jantung yang sama seperti biasanya namun terdengar lebih indah. Berbagi udara. Tanganmu yang terselip di bawah kepalaku, yang coba kutahan supaya tetap tidak menyakitimu.  Wajahku, wajahmu.

Mungkin diam bukan hal buruk. Kamu yang tertidur, dan aku masih saja terjaga bersama sisa keringat yang tak terseka. Mencoba tidak melewatkan satu detikpun untuk menyadari kita yang sedang bersama.

Selimut bahkan kalah oleh hangatmu yang masih menghantarkannya padaku. Melewati kulit-kulit tak berpelindung. Ku sentuh keningmu.

Kalau saja ada alat yang bisa mengukur rasa ini. Rasa gemuruh di dada yang selalu ingin bersamamu. Mungkin kau akan terkejut. Karena jarumnya akan melewati batas maksimal angkanya. Dan kalaupun ada alat seperti itu. Aku akan diam-diam (mungkin saat kau tidur pulas seperti ini) mencoba mengukur seberapa besar rasamu untukku. Walaupun aku tahu aku tak akan berani melihat hasilnya.

Ya sayang, aku terlalu pengecut. Aku takut kalau saja hasilnya tak sesuai harapanku. Bukannya aku tak percaya, aku hanya takut sakit sayang. Aku takut kau tak memberiku cinta yang sebesar cintaku. Karena itu aku memilih tidak tahu besarnya rasamu. Walaupun terkadang keingintahuanku begitu besar. Membuatku sedikit marah, mempertanyakan "Apa kamu benar-benar mencintaiku?" Namun aku memilih buta tentang rasa cintamu padaku dan tahu aku begitu cinta padamu.

Masih diposisi yang sama. Kamu yang tertidur, dan aku masih saja terjaga bersama sisa keringat yang tak terseka. Meraskan nafasmu yang menyapu wajahku. Mencoba tidak melewatkan satu detikpun untuk menyadari kita yang sedang bersama. 

Well, every moment spent with you
Is a moment I treasure
I don't wanna close my eyes
I don't wanna fall asleep
Cause I'd miss you, baby
And I don't wanna miss a thing

Bersama lagu I don't want miss a thing - Aerosmith

Jumat, 08 Februari 2013

Memulai

"Merangkak dari mana dulu ya?"

Hanya kebingungan aku harus memulai dari mana. Sebenarnya ada banyak tawaran yang berdatangan. Tapi tidak tahu kenapa, selalu saja ada alasan untuk menolak. Kurang inilah, belum punya itulah. Ribet.

Aku sendiri bingung kenapa begitu. Diorganisasi atau sejenisnya pun aku sudah mulai melakukannya tidak maksimal. Mungkin memang saatnya merangkak dari satu tempat ketempat lain. Mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Hingga tahulah nantinya mau kemana. Semakin cepat semakin baik. Teorinya begitu.

Semoga ini bukan pelampiasan ketakutanku saja. Semoga ada pergerakan. Amin. Waaa banyak plan yang ada dikepala. Bismillah. :)

Rabu, 06 Februari 2013

Ketakutan

Sebatang lilin. Ditengah kegelapan. Menyala. Menerangi. Namun membakar dirinya. Hingga habis tak bersisa.

Mereka hanya butuh pencahayaan dari lilin. Setelah lilin itu mati, hanya sisa yang tak terpakai.

Sekian.Terimakasih atas segala pelajarannya.

Minggu, 03 Februari 2013

Pola

Entah sejak kapan aku percaya hidup itu berpola. Mereka membentuk beberapa kesamaan dari satu hal ke hal lain. Mereka menggambarkan kejelasan hubungan. Mungkin akan sulit untuk dimengerti oleh banyak orang. Tapi sekalinya percaya, semuanya akan tampak begitu jelas.

Nama kecilku mada, aku sering dipanggil begitu oleh keluarga terdekatku. Aku begitu percaya alam diciptakan untuk memberitahu kita tentang apa yang akan terjadi nanti.  Mada kecil begitu terobsesi untuk menghubungkan satu hal dengan hal lain. Seperti halnya jodoh. Percaya atau tidak, Mada sudah mencari-carinya sejak kecil. Mada mencari tanda-tanda yang terdapat pada orang-orang disekelilingnya yang sudah berjodoh dan mencoba menyimpulkan dari beberapa kesamaan. Mungkin orang berjodoh itu mempunyai sedikit kesamaan wajah, perilaku, atau lainnya. Mungkin juga bisa dilihat dari beberapa tanda perulangan nasib. Seluruh saudara sekandung yang mempunyai pasangan yang lebih tampan atau cantik.

Mada kecilpun begitu. Mencoba menerka apa tanda-tanda yang nanti akan diberikan padanya. Terkadang terpikir membalik namanya sendiri atau yang lainnya. Mencari temannya yang bernama adam di SMP atau SMA nya namun mereka hanya teman biasa. Dia mencoba mencari kesamaan antara dia dan kekasihnya dan ada beberapa pola antara pacarnya dulu dan dia. Tapi toh nyatanya mereka tidak bertahan lama. Begitu juga terjadi selanjutnya dan selanjutnya. Sampai sekarang mendapatkan pasangan yang mempunyai nama kebalikan dari namanya dan beberapa orang mengatakan ada kemiripan. Walaupun belum tahu ujungnya.

Memang ada orang bilang itu kebetulan saja. Tapi beberapa kebetulan itu bisa menjadi tanda-tanda adanya pola. Karena alam menghantarkannya untuk kita bukan untuk diabaikan. Alam memberitahu, dengarkanlah.