Pages

Kamis, 10 Oktober 2013

None

Inilah termpat akhir untuk disinggahi tanpa harus berpikir panjang. Aku sungguh tidak tahu kemana lagi harus menumpahkan segala rasa yang silih berganti tanpa henti. Senang, sedih, kecewa, malu, sampai rindu. Aku merasa tak pernah benar-benar menceritakan semua kisahku kepada seseorang (entahlah, mungkin kecuali dia). Karena dunia ini terlalu banyak abu-abunya.Ya, kita kan tidak tahu siapapun yang dihadapan kita. Sepercaya apapun kan kita juga tidak boleh bodoh untuk percaya buta, ya toh? Apalagi cerita tentang segalanya. Tidak ada yang menjamin semuanya akan tersimpan, atau barangkali ceritamu itu yang nantinya akan membunuhmu sendiri mengalahkan ganasnya pedang. 

Aku tak pernah meragukan pertemenanan atau sejenisnya, bukan. Bahkan aku bisa saja lebih sayang ke temanku daripada yang lain tapi tentunya dengan caraku. Aku setidaknya tahu porsinya yang mana yang bisa diceritakan ke teman mana yang tidak. Khusus buatku sendiri, aku hanya memberi sedikit sekali cerita tentang diriku. Karena mungkin aku sejatinya cenderung ke introvert. Jadinya semuanya aku pendam. Masalaha datang, dihadapi, dipikirkan jalan keluarnya. Maih susah? paling mentok tanya bapak ibu. Ndak perlu ribet. Kalau olif ribet berarti olif lagi cari perhatian.

0 comments:

Posting Komentar