Pages

Sabtu, 05 Maret 2011

Mahasiswa Cenderung Plagiat


Dalam mempublikasi suatu karya ilmiah hasil penelitian yang jelas ada hubunganya dengan masyarakat . Perlu memperhatikan beberapa hal. Seperti salah satunya dalam hal pengambilan suatu informasi milik orang lain. Terutama dalam pengambilan informasi tersebut perlu adanya pencantuman sumber yang terkait. Apabila terdapat pengambilan informasi tanpa sumber, bisa dikatakan sebagai kegiatan penjiplakan.

Penjiplakan (Plagiatisme) inilah yang merupakan kasus berat. Karena sudah menyangkut mengenai tidak ada pengakuanya terhadap hak milik seseorang.
Menurut Ali Saukah,salah satu pembicara dari Universitas Negeri Malang. Bisa disebut sebagai penjiplakan terjadi saat mengambil informasi ataupun pendapat oranglain tanpa dimenyebutkan sumbernya. Pengambilan dapat berupa keseluruhan ataupun sebagian dari hasil tulisan orang lain. Ataupun mengambil ide dari seseorang tanpa mencantumkan sumber. Bahan yang diperolehnya dari internet ini merupakan panduan untuk mahasiswa di Indiana university di Lumingston America. “Agar mereka para mahasiswa dalam menulis retroduction mereka terhindar dari plagiasi tanpa sengaja “, ujarnya dalam workshop bertemakan “Strategi Publikasi Karya Ilmiah Hasil Penelitian” di Auditorium UNNES, sabtu (26/2).
Salah satunya yang dianggap baik dan dapat bisa mengurangi kesalahan dalam penulisan karya ilmiah adalah selama ini masih “adanya kecenderungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang merasa tidak mengutip lagi”, ungkapnya . Karena mahasiswa menganggap apa yang mereka tulis sudah menjadi pengetahuan umum, rumus umum. Misalnya saja fakta bahwa di Indonesia itu menggunakan kurikulum KTSP. Itu tidak lagi ada, jadi public knowledge.
Memparafasekan suatu informasi yang diambil dari orang lain. Walaupun sudah dialihkan menggunakan kata-kata sendiri. Namun apabila masih jelas terdapat kesamaan kata-kata dengan penulisan aslinya masih dapat dikatakan dalam plagiatisme.
Selain itu Ali Saukah menambahkan perlu adanya pembatasan karya tulis ilmiah. Untuk mengurangi penggunaan kertas. Seperti halnya yang sudah diterapkan di Malang. Dalam penulisan kaya ilmiah pada bagian seperti pendahuluan dan juga isi bisa dikurangi. Bukan lagi paling sedikit berapa halaman tetapi paling banyak berapa halaman. Apalagi sesuai dengan program UNNES konservasi yang mengurangi penggunaan kertas atau paperless.
Dalam bahan juga disebutkan juga mengenai cara bagaimana menghindari plagiatisme yang secara tidak sengaja dilakukan dalam penulisan karya ilmiah. Karena pada dasarnya dalam kasus pengambilan informasi tanpa menyebutkan sumber secara jelas. Baik itu disengaja maupun tidak. Keduanya dianggap sama dalam ranah hukum.
Supaya tidak disebut sebagai penjiplak. Dalam pengambilan karangan penulisan harus memenuhi standar yang ada. Selain pemberian sumber. Juga dapat disertakan tanda jelas. Seperti halnya tanpa petik maupun bercetak miring.
Acara yang diselenggakan oleh program pasca sarjana UNNES ini bertujuan untuk memotivasi dalam publikasi karya ilmiah, sesuai dengan tema yang diusung. Workshop ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari mahasiswa dan dosen dari program pasca sarjana UNNES dari berbagai wilayah seperti Solo dan Semarang sendiri.
Didalamnya terdapat diskusi panel hasil penelitian dari alumni program pasca sarjana UNNES, seperti Bambang Sumardjoko, Trisyono dan Achmad Hilal Madjdi. Dalam diskusi panel setiap penyaji memaparkan hasil penelitianya didepan 720 peserta yang hadir. Baru setelah diskusi panel diteruskan siding parallel yang dibagi tiga kelompok. Pada masing-masing kelompok terdapat penyaji, moderator juga notulen. Peserta dapat memasuki tempat yang diinginkan. Karena setiap kelompok mempunyai penyaji yang memaparkan karya ilmiah sesuai program studi. “Peserta dibebaskan untuk keluar masuk dari kelompok satu ke kelompok lain sesuai dengan kebutuhan peserta atas penyaji”, Ujar ketua panitia workshop, Supriyadi.
Penyelenggaraan workshop juga melibatkan mahasiswa S1 UNNES untuk ikut membantu jalanya diskusi parallel.

--------------------------------------------------------
Walaupun mempunyai judul yang sama dengan berita kampus ekspress volume IX edisi 1. Tetapi isi yang saya poskan banyak yang berbeda.

Kenapa saya postkan berita ini? Karena berita ini adalah tulisan pertama saya yang tercetak dan disebarkan keseluruh UNNES. Okey, ini hal yang biasa bagi para senior di persma. Tapi bagi saya ini adalah hal luar biasa (ehm, tarik nafas dulu). Yah walaupun terkesan ndeso. Tidak bisa dipungkiri seneng banget rasanya. Yey! Apalagi saya ikut mendistribusikan di kawasan FBS. Bener-bener ikut bangga. :D

Terimakasih sekali pada senior yang sudah ikut andil (hahaha bener-bener keliatan ndeso). And thanks God :)

0 comments:

Posting Komentar