Aku sadar. Mata yang berpedar tak akan berhenti mencari sosok diri. Yang aku kenali sejak dulu. Aku yang mencari dirimu.
Dari beribu rangkaian kata yang sudah dikirim. Kembali aku mencari namamu. Seperti mencari nasi ditumpukan jerami. Itu mustahil menemukanmu. Pun hingga ujung senja.
Aku juga menjaga disetiap dering handphone. Sekedar sekelebat ucapan. Cukup satu ucapan. Aku menunggu. Namun tak satupun pesan darimu. Sudah sedetikpun tak akan kau luangkan untukku.
Benar. Untuk apa kau mengingat. Sesuatu yang tak bisa kulupa. Karena kita bukan siapa-siapa. Karna aku tahu ketika tak kau tanya. Kau sudah lupa. Siapa aku dan kepentinganku.
Selasa, 23 November 2010
kau tak sengaja lupa, tapi memang tak perlu diingat
Posted by
Kholif Mawadda Dp
at
01.18
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](http://www.blogger.com/img/icon18_email.gif)
![](http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Labels:
Teriakan
0 comments:
Posting Komentar