Aku melihat diantara kami ada seutas benang yang saling mengikat
hingga kala terjatuh, kita tetap bersama
kemudian mencoba kembali memahami diri
namun yang terasa menjadi menguat
tapi ini bukan ikatan, ini penyiksaan
dimana penuntutan atas segalanya
menjadi hal utama, tanpa memikirkan kesakitan
kala ini aku tak bisa berkata
hanya hati yang meyakini
kita tak akan pernah terus begini
saling mengikat diri
ini adalah pemberontakan hati
tak akan lama lagi menyusupi
para diri yang diam membendung sakit ini
dan kini saatnya kuutarakan
bahwa benang ini mencekik nadi
Kamis, 10 Februari 2011
Benang itu mencekikku!
Posted by
Kholif Mawadda Dp
at
00.13
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](http://www.blogger.com/img/icon18_email.gif)
![](http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Labels:
Puisi
0 comments:
Posting Komentar